Menyelesaikan soal matematika yang sulit tidak akan bisa dilakukan jika kita tidak bisa menyelesaikan soal yang mudah terlebih dahulu, termasuk Mengerjakan Soal Matematika Berbentuk Pecahan.
Dasar-dasar matematika dimulai dari operasi sederhana.
Kalian tidak boleh beranggapan bahwa matematika itu sulit, karena matematika tidak jauh-jauh dari perhitungan berupa penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Yang membuat adek-adek takut hanya karena contoh-contoh perkalian, pembagian, pengurangan dan penjumlahan yang sering dibuat banyak jadi kadang terlihat susah. Padahal sebenarnya sangat mudah.
Ingat sangat mudah...
Kalau Kamu masih menganggap susah silahkan banya panduan-demi panduan yang terdapat di blog ini sesuai tingkatan kalian. Bukan kelas ya, tapi tingkatan yaitu SD, SMP, dan SMA.
Nah dalam artikel ini kita akan membahas mengenai "Cara Mengerjakan Soal Matematika Berbentuk Pecahan Untuk Anak SD".
Bilangan pecahan (fraksi) dalam matematika adalah bilangan yang terdiri dari pembilang dan penyebut atau dapat juga berupa bilangan yang berbentuk desimal.
Bentuk bilangan pecahan
Terdapat tiga bentuk pecahan yang perlu kamu ketahui yaitu:
1. Bentuk pecahan biasa dituliskan dalam bentuk sebagai berikut
$\dfrac {a} {b}$ dibaca a per b atau a dibagi b
Dimana a dan b haruslah berupa bilangan bulat. B disebut penyebut dan A disebut pembilang.
Dimana nilai B tidak boleh sama dengan nol.
Karena apapun yang dibagi dengan 0 akan menghasilkan nilai tak terhingga.
Contoh pecahan biasa :
1. $\frac {2} {3}$ angka 2 disebut sebagai pembilang dan angka 3 disebut sebagai penyebut.
2. $\frac {3} {4}$
3. $\frac {7} {5}$
1. $\frac {2} {3}$ angka 2 disebut sebagai pembilang dan angka 3 disebut sebagai penyebut.
2. $\frac {3} {4}$
3. $\frac {7} {5}$
2. Bentuk bilangan pecahan yang berbentuk koma atau disebut juga pecahan desimal
Pecahan desimal merupakan bentuk lain dari pecahan biasa.
Bentuk pecahan desimal, misal
1,2 dibaca "satu koma dua". Dimana angka 1 adalah bilangan bulatnya namun ada kelebihan 0.2 yang berupa pecahan. Sehingga 1,2 merupakan bilangan pecahan.
Misalkan 1,2 diperoleh dari penjumlahan 1 + 0,2 seperti dibaawah ini.
Misalkan 1,2 diperoleh dari penjumlahan 1 + 0,2 seperti dibaawah ini.
$\begin{align*} & 1\\ & \frac {0,2} {1,2}+\end{align*}$
Cara membaca bilangan pecahan desimal adalah sebagai berikut:
1,23 dibaca "satu koma dua tiga" bukan "satu koma dua puluh tiga".
Karena angka dibelakang koma bernilai lebih kecil dari satu.
Contohnya adalah
1. 1,23
2. 0,33
3. 0,132465
Pecahan desimal dapat digunakan untuk mempermudah penjumlahan pecahan.
Dikatakan bahwa pecahan desimal merupakan bentuk lain dari pecahan biasa sebagai contoh.
0,5 merupakan bentuk lain dari $\frac {1} {2}$
Nilai ini diperoleh dari pembagian 1 dibagi 2.
1. 1,23
2. 0,33
3. 0,132465
Pecahan desimal dapat digunakan untuk mempermudah penjumlahan pecahan.
Dikatakan bahwa pecahan desimal merupakan bentuk lain dari pecahan biasa sebagai contoh.
0,5 merupakan bentuk lain dari $\frac {1} {2}$
Nilai ini diperoleh dari pembagian 1 dibagi 2.
Selain itu, bilangan pecahan desimal juga sering dijumpai pada kasus persentase (% atau Per 100) .
misalkan,
50% atau $\frac {50} {100}$ bisa ditulis kedalam bentuk pecahan desimal yaitu 0,5
Cara menghitungnya bisa menggunakan cara pembagian diatas.
3. Bentuk pecahan terakhir adalah bentuk pecahan campuran
$a\frac {b} {c}$ a merupakan bilangan bulat sedangkan b dan c merupakan bilangan pecahannya.
Biasanya bentuk ini diperoleh dari bentuk pecahan biasa yang disederhanakan, yang mana pembilangnya lebih besar daripada penyebutnya.
Misalnya:
Bentuk sederhana dari $\frac {15} {4}$ adalah bilangan pecahan campuran.
Berikut caranya.
Kalikan 4 dengan bilangan yang mendekati 15 tetapi tidak boleh lebih besar dari 15.
Berarti angka yang paling mendekati 15 dari hasil perkalian dari 4 adalah 4x3=12, sehingga selisih yang tersisa adalah 2.
Cara penulisannya,
Angka 4 tetap sebagai penyebut
Angka 3 sebagai penggali ditulis sebagai bilangan desimal nya
Angka 2 sebagai selisih dari 15 dan 12 ditulis sebagai pembilang.
Sehingga ditulis sebagai berikut,
$3\frac {2} {4}$
Atau
$\frac {15} {4}=3\frac {2} {4}$
Dengan memahami bentuk bilangan pecahan di atas kalian sudah paham Kapan menggunakan bilangan pecahan biasa ke pecahan campuran dan pecahan desimal.
$\begin{align*} \dfrac {2} {3}+1\dfrac {2} {3}&=\dfrac {2} {3}+\dfrac {5} {3}\\ & =\dfrac {7} {3}\end{align*} $
$ \dfrac {4} {5}-\dfrac {2} {5}=\dfrac {2} {5} $
$ \begin{align*} \dfrac {2} {3}\times 0,3&=\dfrac {2} {3}\times \dfrac {3} {10}\\ & =\dfrac {6} {30}\\ & =\dfrac {1} {5}\end{align*} $
Biasanya bentuk ini diperoleh dari bentuk pecahan biasa yang disederhanakan, yang mana pembilangnya lebih besar daripada penyebutnya.
Misalnya:
Bentuk sederhana dari $\frac {15} {4}$ adalah bilangan pecahan campuran.
Berikut caranya.
Kalikan 4 dengan bilangan yang mendekati 15 tetapi tidak boleh lebih besar dari 15.
Berarti angka yang paling mendekati 15 dari hasil perkalian dari 4 adalah 4x3=12, sehingga selisih yang tersisa adalah 2.
Cara penulisannya,
Angka 4 tetap sebagai penyebut
Angka 3 sebagai penggali ditulis sebagai bilangan desimal nya
Angka 2 sebagai selisih dari 15 dan 12 ditulis sebagai pembilang.
Sehingga ditulis sebagai berikut,
$3\frac {2} {4}$
Atau
$\frac {15} {4}=3\frac {2} {4}$
Dengan memahami bentuk bilangan pecahan di atas kalian sudah paham Kapan menggunakan bilangan pecahan biasa ke pecahan campuran dan pecahan desimal.
Latihan menyelesaikan bentuk pecahan
1. Menjumlahkan bentuk pecahan
$\begin{align*} \dfrac {2} {3}+1\dfrac {2} {3}&=\dfrac {2} {3}+\dfrac {5} {3}\\ & =\dfrac {7} {3}\end{align*} $
2. Mengurangkan bentuk pecahan
$ \dfrac {4} {5}-\dfrac {2} {5}=\dfrac {2} {5} $
3. Mengalikan bentuk pecahan
$ \begin{align*} \dfrac {2} {3}\times 0,3&=\dfrac {2} {3}\times \dfrac {3} {10}\\ & =\dfrac {6} {30}\\ & =\dfrac {1} {5}\end{align*} $
Posting Komentar
Posting Komentar