Revolusi di bidang pertanian berkembang sangat pesat dalam kurun waktu 30 tahun terakhir, peran teknologi menjadi penyebab revolusi tersebut.
Padi padi lokal yang dulu dikembangkan oleh petani sekitar tahun 1970 an sudah hilang dan tidak lagi ditemukan. Varietas-varietas tersebut seperti gogo rancah, bengawan, dan banyak lagi.
Sekarang petani-petani lebih banyak tergantung pada varietas baru yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan terkenal di dunia seperti monsanto, Syngenta, Bayer dan lain-lain.
Perusahaan-perusahaan besar tersebut sudah memikirkan bagaimana caranya memonopoli pasar bibit dan obat-obatan di bidang pertanian tanaman pangan khususnya padi. Seperti kita ketahui misalnya Singenta, dan bayer. Perusahaan besar ini konsen melakukan penelitian untuk menghasilkan bibit berkualitas dan mencari solusi dari penyakit dan hama-hama baru.
Kemampuan mereka dalam manipulasi genetik dari beberapa jenis padi yang ada sebelumnya menjadi jenis padi baru yang memiliki banyak keunggulan.
Misalnya IR-64, jika dibandingkan dengan varietas-varietas lawas yang ditanam oleh petani-petani kita terlihat jelas bahwa varietas baru jauh lebih baik dari segi ketahanan terhadap hama dan penyakit, umur yang lebih pendek dan jumlah bulir buah yang lebih banyak.
Tidak hanya itu beberapa varietas baru bahkan memiliki aroma dan bentuk yang jauh lebih menarik misalkan pada Padi Aromatik 2-AP.
Apa itu Beras Emas atau Golden Rice?
Sebenarnya bukan baru sekali, golden rice ditemukan pertama kali tahun 1991, dan baru pada tahun 2000 di perkenalkan pada umum. Meskipun demikian pendistribusian dan penjualan beras emas ini di Indonesia dipegang oleh IRRI.
Jenis padi beras emas atau golden rice ini mungkin belum di tanam di Indonesia secara umum. Namun tidak menutup kemungkinan ke depan Padi ini akan ditanam dan sangat diminati masyarakat sehingga petani akan mulai mengembangkan padi sesuai kebutuhan masyarakat.
Kandungan
Uji Coba
Uji coba golden rice sudah dilakukan di Bangladesh, Philipina, dan indonesia. Uji coba beras emas atau golden rice di indonesia telah selesai dilakukan dengan menggunakan varietas IR-64 (khusus golden rice) di Bogor. Namun sayangnya hasil ujicoba tersebut menunjukkan bahwa IR-64 (golden rice) tidak cukup baik, masih jauh dibawah kualitas IR-64 konvensional.
Sampai saat ini belum ada kabar kelanjutan mengenai golden rice.
Posting Komentar
Posting Komentar