Dalam dunia pertanian ketersediaan lahan dan media tanam menjadi faktor utama yang perlu disiapkan dan diperhaikan. Pengolahan lahan menjadi sangat penting, karena tanah dan media tanam harus disesuaikan pada jenis tanaman yang akan ditanam.
Apa itu PH tanah?
Tanah dan media tanam yang baik merupakan kunci dari keberhasilan tumbuh kembangnya tanaman yang tumbuh diatasnya. Salah satu kriteria tanah yang baik adalah memiliki kadar asam atau Power of Hydrogen (PH) dengan skala 5-7. Kadar keasaman tanah yang berkisar 5-7 dianggap netral dan baik.
Pada skala tersebut tanaman dapat meyerap dengan baik nutrisi yang terkandung di dalam tanah dengan baik, kondisi sebaliknya juga terjadi, meskipun unsur hara tersedia, namun akar tanaman tidak mampu menyerap nutrisi dengan baik.
Pada lahan yang cenderung basah, misalkan pada lahan sawah dan tambak PH tanah sangat sering mengalami drop hingga dibawah 5. Kondisi demikian akan mengganggu penyerapan pupuk oleh tanaman padi. Ciri-ciri padi akan berwarna hijau gelap namun cenderung kerdil dan terkadang ada bercak merah pada daun.
Bagaimana Cara Mengukur PH tanah?
Ada banyak alat yang dapat dihunakan untuk mengukur PH tanah (soil PH tester). Anda dapat membeli di market place dengan harga bervariasi, kisaran harganya antara 45 ribu rupiah sampai dengan diatas 1juta rupiah.
Salah satu contoh pengukur PH tanah adalah seperti pada gambar dibawah ini.
Umumnya PH tester yang murah memiliki kekakurasian yang cukup rendah.
Bagaimana Cara Menetralkan PH tanah?
Perlu diketahui bahwa salah satu faktor yang dapat menyebabkan rendahnya produktifitas pertanian adalah karena derajat keasaman tamah, sehingga tanaman tidak dapat mengikat unsur posfor pada tanah.
PH tanah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat dinetralkan menggunakan kapur pertanian. Kapur pertanian yang dimaksud adalah kapur dengan unsur kimia CaCO3 atau disebu sebagai dolomit.
Kapur pertanian atau dolomit yang umumnya dijual dipasaran merupakan kalsium karbonat (CaCO3) atau denan sedikit unsur magnesium kalsium magnesium karbonat.
Apa saja Manfaat Kapur Dolomit (Kapur Pertanian)
Adapun manfaat kapur dolomit sebagai berikut:
- Menaikkan pH tanah
- Menambah unsur – unsur Ca dan Mg
- Menambah ketersediaan unsur-unsur P dan Mo
- Mengurangi keracunan Fe, Mn, dan Al.
- Memperbaiki kehidupan mikroorganisme dan memperbaiki pembentukan simbiosis bakteri dengan akar tanaman (bintil-bintil).
Apa Bahaya Kapur Dolomit?
Pemberian kapur dolomit dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan beberapa hal yang merugikan tanah dan tanaman, antara lain :
- Tanah akan kekurangan unsur besi, mangan, tembaga dan seng yang diperlukan dalam proses fisiologis tanaman karena Fe, Mg, Cu, Zn berikatan erat dengan unsur kapur tersebut, sehingga menjadi tidak dapat diserap oleh akar tanaman lagi.
- Tersedianya fosfat (P) menjadi berkurang.
- Penyerapan unsur fosfor oleh tanaman sangat sulit sehingga menyebabkan metabolisme tanaman menjadi terganggu.
- Pengambilan dan penggunaan boron dapat terhambat, padahal boron bermanfaat untuk pembentukan buah dan bunga.
- Perubahan PH yang melonjak dapat merugikan terhadap aktivitas mikroorganisme tanah, dan ketersediaan unsur hara yang tidak seimbang.
Bagaimana Cara untuk menghitung kebutuhan kapur pada tanah?
Misalkan untuk menghitung kebutuhan kapur terhadap luas lahan, diperlukan nilai keasaman (PH) tanah sebelum dan PH tanah yang diinginkan.
Jika anda ingin menaikkan 1 point PH tanah, maka diperlukan paling tidak 2 ton (2.000 kg) kapur dolomit per hektar.
Sebagai contoh, PH tanah aktual suatu lahan menunjukkan angka 4,3, sedangkan pH tanah yang diharapkan adalah 6,0. Berikut jumlah kapur pertanian yang diperlukan untuk menaikkan pH tanah dari 4,3 menjadi 6,0.
Jumlah kapur pertanian yang diperlukan = (6,0-4,3) X 2.000 kg
= 3.400 kg kapur per hektar.
Tabel panduan dosis pengapuran untuk tanaman pangan dan sayuran.
Tabel Perhitungan Kebutuhan Dolomit
Tingkat kemasaman (pH) Kebutuhan dolomite (ton/ha)
4.0________________________10,24
4,2________________________ 9,28
4,4________________________ 8,34
4,6________________________ 7,39
4,8________________________ 6,45
5,0________________________ 5,49
5,2________________________ 4,54
5,4________________________ 3,6
5,6________________________ 2,65
5,8________________________ 1,69
6,0________________________ 0,75
Bagaimana Cara Mengatasi Lahan Kelebihan Kapur Dolomit?
Penggunaan kapur dolomit atau kapur pertanian yang berlebih akan memberi dampak buruk pada tanah dan tanaman. Ciri-ciri yang bisa terjadi adalah daun keriting dan berwarna pucat seperti daun muda, meskipun umumnya pertumbuhan batang tetap normal. Hal ini disebabkan tanaman sulit menyerap unsur magnesium untuk keperluan fotosintesis. Kondisi seperti ini biasanya disebut sebagai keracunan kapur.
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi keracunan kapur adalah dengan menambahkan asam humat. Asam humat akan menambah kemampuan tanah dalam mengikat unsur hara dan nutrisi lainnya sehingga mudah untuk diserap tanaman.
Terima kasih.
Posting Komentar
Posting Komentar